Laman

Selasa, 08 Januari 2013

CATATAN PEKAN PERTAMA

kala KaShulhanan Nusantara Bertutur Proudly of tired, setidaknya dua kalimat itu mewakili apa yang telah aku lakukan selama hampir seminggu ini. Tandur or planting a rice in farm, LAKMUD (Latihan Kader Muda) bisa terlaksana dengan baik. Padahal pada zaman dahulu kala 2 kegiatan itu seperti makruh dilaksanakan bersama. #1_ Sehari Sebelum Pelaksanaan Lakmud …………………………… Lakmud diawali dengan dialog umum Jika saja mau, sengketa atas 2 petak ruang kelas di STAI Darussalam (STAIDA) itu akan meruncing. Maksud hati berkeinginan mengadakan kegiatan berupa dialog bersama paramuda lainnya di aula kampus yang ada di Blokagung itu, aula yang dipaksakan dari perpaduan 2 lokal ruang yang bertemu dan membentuk sudut siku. Aku sudah menembusi kepada pucuk Pimpinan STAIDA atas hak guna ruang itu pada tanggal yang telah ditentukan, jumat 4 Januari 2013 bar duhur cengkling. Dan sang komandan STAIDA bapak Kholiq Syafaat sudah acece. Namun apa daya kekuatan lisan tidak segera diikuti oleh legalitas berupa secarik kertas, Surat Ijin Penggunaan tempat. Luput sudah, tanpa kami ketahui sebelumnya. Sahabat-sahabat Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) telah melayangkan surat kepada sekretariatan STAIDA. Di hari yang sama, tempat yang teristimewa itu juga akan menjadi venue kegiatan teman-teman KPI berupa bedah novel karya sodara Ardian, santri Darussalam. Hemmmmmmm Nasi telah menjadi bubur, Bubur tak mungkin diubah menjadi nasi seperti keadaan sebelumnya, bisa-bisa malah menjadi nasi akingh. solusi paling cerdas adalah menjadikannya bubur rasa ayam, setidaknya begitu. Berbagai lobi dilakukan, ndilalah kersane ngAllah semua kontak bala2 KPI tidak bisa dihubungi. Tercatat di HP mungilku 27 panggilan kepada nomor-nomor KPI menghembus tanpa balasan. Keadaan ini berlangsung hingga H-1, akhirnya tanpa terdengar munculnya nada dering, monitor LCD menampilkan tanda inbox terisi. “Ada apa han?”, kurang lebih begitu isi sms dari nope yang tidak aku kenal. “Bro, bedah bukunya pagi kan?”, aku membalas. “ya” jawaban singkat dari nomor yang sama masuk ke inbox. Aman..!! Tak berselang dari itu, Seprtinya cakrawala informasi yang sempat macet beberapa saat telah terbuka. Informasi pating kliwung bermunculan, hampir 101% info mengenai bedah buku terangkum dalam otakku. Mulai htm 10.000 + bonus ikut Casting, sampai info yang membuatku menahan nafas (walau hanya 3 detik). ACARA BEDAH BUKU DIMULAI PAGI HARI DAN DILANJUTKAN SAMPAI SORE. Ooooooohhh tidak…!!!, rencana memakai ruangan itu di sore hari jelas tidak bisa. Akhirnya, Loby.. Loby… Loby…. Loby….. Loby…… dan tiba giliran ketua STAIDA memberi jawaban. “Tidak bisa, terpaksa acara harus diundur” Suara itu mengalun penuh wibawa khas lulusan universitas negeri 1001 malam, namun sepertinya kali ini telingaku tidak bisa berkoalisi dengan suara siapa pun jika itu berbunyi TIDAK, meski itu disampaikan semerdu suara beyonce. #2_360 Menit Sebelum Pembukaan Rencana B Finally, Pembukaan dilaksanakan langsung di tempat pelatihan. Di sebuah ruang terbuka, tanpa partisi namun masih beratap. Sejuk, sinar matahari bisa menyapa setelah jam 10 siang. Di sebelah barat terdapat kolam persegi panjang seukuran lapangan badminton. Dikelilingi pagar bambu, dengan hiasan daun-daun markisa yang membentuk kanopi. Di sampingnya, ada sekitar 50.000 bibit sengon. Lokasi itu Nampak asri dari jalan yang ada di sebelah baratnya. Dari tempat peserta duduk, gugusan pegunungan yang membentang dari pantai selatan hingga pengunungan Raung terlihat dengan jelas. PP Darussalam Unit 3. Itulah deskripsi singkatnya Di tempat itu pula, selain harus menyiapkan peralatan ibadah magrib. Kita juga harus menyiapkan losion anti nyamuk setiap kali matahari telah menghilang dari langit senja. Nyamuk di sini janjek liar Tempat beres, semua beres. Keculai en a er a es u em be er, Narasumber. Entah karena mereka tau tak akan kami bayar atau emang apa. Semua minta ganti jadwal. Ada yang minta ganti hari, ada yang minta ganti jam, ada yang minta pindah dari siang ke malam hari. Ada yang ini itu. Termasuk permintaan semacam penyediaan liquid C…… D…. (LCD) atau kurang lebih maksudnya “tolong sediakan projector dan screen”, Semua bisa dilalui dengan selamat sampai tujuan, meski ini harus meminta tumbal (mis****. Capek dll.) dari sebagian panitia. Satu hal yang terlupa, aku lupa sms kamu, lupa mengingatkan kamu untuk makan dan mandi #3 On Fire Berita acara Lakmud dimulai tanggal 4 januari 2013 Pembukaan dilaksanakan setelah shalat jumat Dibuka oleh Mr. Khozin haris (beberapa menit sebelum waktu shalat jumat, terjadilah percakapan antara seorang anak manusia dengan FB nya “hari jumat, tidak usah jumatan tapi punya pahala yang sama atau lebih dengan shalat jumat ada ga ya??” kalimat yang tertulis pada wall FB. ====== tertidur dan bermimpi bertemu Rasul. Titik – sebuah jawaban yang juga dia praktikkan) #4__ Dial Log In Bandung Bondowoso bisa merubah batu dan sebidang tanah menjadi komplek Candi Sewu dalam semalam. Itulah Bandung Bondowoso, sorang satria yang namanya kini dijadikan nama daerah, Bandung yang terletak di Jawa Barat. Kota sejuk dengan kekayaan para gadisnya yang cantik. Sedangkan Bondowoso sebuah kabupaten yang terletak di timur Jawa dengan mayoritas tanaman singkong yang merajai wilayahnya. Terkenal sebagai penghasil tape yang manis. Mirip gadis Manis: Tape Manis Sedangkan kami, panitia tertantang untuk merubah ruang kuliah dlam waktu setengah jam untuk disulap menjadi tempat dialog. Tantangan terbesar adalah menata meja ukuran 3x2 sebanyak 7 buah menjadi sebuah pentas. Akhirnya kami bertiga menata panggung akbar tersebut, Junior 1 dan junior 2 menmaniku (nama sengaja disembunyikan karena menyangkut martabat manusia). Tak sempat terpikir apalagi diharapkan, kedua junior kesurupan saat menata pentas. Tak terkecuali temannya kedua junior, bedanya dia tak begitu parah. Meski mereka kesurupan dan clometan tiada henti, namun mereka tetap bekerja menata tempat tersebut. Konon mahluk halus yang menyusup pada sukma mereka berasal dari luar daerah. Bukan dari Banyuwangi, itu artinya ini adalah ulah mahluk halus iseng bukan hasil niat buruk tetangga yang mungkin terganggu acara kita. Dugaan mahluk halus dari luar kota itu semakin terasa benar saat dari mulut junior keluar kata-kata perkenalan secara bergantian. “ MASIH BERSAMA MO,,,, NA,,, TA” “SAMUDRA RECORD, HM JOMBANG, SAYA SI RAMBUT JANGUNG MEMPERSEMBAHKAN……*7^%$##2??><.,.,. ….” Ketika junior 1 berkata demikian, aku sudah tersadar. Aku bisa meraba-raba dalam pikiranku. Jin yang masuk dalam diri kami adalah setan dari jombang, rambutnya panjang sebesar jagung dan berwarna kuning seperti jagung. Ngeri juga sebenarnya. Namun tiba-tiba dugaanku sedikit berubah. Masa’ iya ada mahlus halus bisa berbahasa inggris atau bahkan berasal dari sana. Tiba-tiba junior 2 sambil agak membungkuk dan berekpresi seperti orang yang mau bersin dia ngomong tidak jelas “YONG JENERASEN OP MUSIK. DE BESSSSSSS, DE BESSS DANGDUT !!!”, seketika aku membaca surat-surat pendek yang aku hapal sebanyak mungkin. Ternyata dan ternyata, perewangan MC Dangdut Koplo telah menguasai segenap jiwa raga kami. Music…….!! bersambung kala KaShulhanan Nusantara Bertutur Proudly of tired, setidaknya dua kalimat itu mewakili apa yang telah aku lakukan selama hampir seminggu ini. Tandur or planting a rice in farm, LAKMUD (Latihan Kader Muda) bisa terlaksana dengan baik. Padahal pada zaman dahulu kala 2 kegiatan itu seperti makruh dilaksanakan bersama. #1_ Sehari Sebelum Pelaksanaan Lakmud …………………………… Lakmud diawali dengan dialog umum Jika saja mau, sengketa atas 2 petak ruang kelas di STAI Darussalam (STAIDA) itu akan meruncing. Maksud hati berkeinginan mengadakan kegiatan berupa dialog bersama paramuda lainnya di aula kampus yang ada di Blokagung itu, aula yang dipaksakan dari perpaduan 2 lokal ruang yang bertemu dan membentuk sudut siku. Aku sudah menembusi kepada pucuk Pimpinan STAIDA atas hak guna ruang itu pada tanggal yang telah ditentukan, jumat 4 Januari 2013 bar duhur cengkling. Dan sang komandan STAIDA bapak Kholiq Syafaat sudah acece. Namun apa daya kekuatan lisan tidak segera diikuti oleh legalitas berupa secarik kertas, Surat Ijin Penggunaan tempat. Luput sudah, tanpa kami ketahui sebelumnya. Sahabat-sahabat Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) telah melayangkan surat kepada sekretariatan STAIDA. Di hari yang sama, tempat yang teristimewa itu juga akan menjadi venue kegiatan teman-teman KPI berupa bedah novel karya sodara Ardian, santri Darussalam. Hemmmmmmm Nasi telah menjadi bubur, Bubur tak mungkin diubah menjadi nasi seperti keadaan sebelumnya, bisa-bisa malah menjadi nasi akingh. solusi paling cerdas adalah menjadikannya bubur rasa ayam, setidaknya begitu. Berbagai lobi dilakukan, ndilalah kersane ngAllah semua kontak bala2 KPI tidak bisa dihubungi. Tercatat di HP mungilku 27 panggilan kepada nomor-nomor KPI menghembus tanpa balasan. Keadaan ini berlangsung hingga H-1, akhirnya tanpa terdengar munculnya nada dering, monitor LCD menampilkan tanda inbox terisi. “Ada apa han?”, kurang lebih begitu isi sms dari nope yang tidak aku kenal. “Bro, bedah bukunya pagi kan?”, aku membalas. “ya” jawaban singkat dari nomor yang sama masuk ke inbox. Aman..!! Tak berselang dari itu, Seprtinya cakrawala informasi yang sempat macet beberapa saat telah terbuka. Informasi pating kliwung bermunculan, hampir 101% info mengenai bedah buku terangkum dalam otakku. Mulai htm 10.000 + bonus ikut Casting, sampai info yang membuatku menahan nafas (walau hanya 3 detik). ACARA BEDAH BUKU DIMULAI PAGI HARI DAN DILANJUTKAN SAMPAI SORE. Ooooooohhh tidak…!!!, rencana memakai ruangan itu di sore hari jelas tidak bisa. Akhirnya, Loby.. Loby… Loby…. Loby….. Loby…… dan tiba giliran ketua STAIDA memberi jawaban. “Tidak bisa, terpaksa acara harus diundur” Suara itu mengalun penuh wibawa khas lulusan universitas negeri 1001 malam, namun sepertinya kali ini telingaku tidak bisa berkoalisi dengan suara siapa pun jika itu berbunyi TIDAK, meski itu disampaikan semerdu suara beyonce. #2_360 Menit Sebelum Pembukaan Rencana B Finally, Pembukaan dilaksanakan langsung di tempat pelatihan. Di sebuah ruang terbuka, tanpa partisi namun masih beratap. Sejuk, sinar matahari bisa menyapa setelah jam 10 siang. Di sebelah barat terdapat kolam persegi panjang seukuran lapangan badminton. Dikelilingi pagar bambu, dengan hiasan daun-daun markisa yang membentuk kanopi. Di sampingnya, ada sekitar 50.000 bibit sengon. Lokasi itu Nampak asri dari jalan yang ada di sebelah baratnya. Dari tempat peserta duduk, gugusan pegunungan yang membentang dari pantai selatan hingga pengunungan Raung terlihat dengan jelas. PP Darussalam Unit 3. Itulah deskripsi singkatnya Di tempat itu pula, selain harus menyiapkan peralatan ibadah magrib. Kita juga harus menyiapkan losion anti nyamuk setiap kali matahari telah menghilang dari langit senja. Nyamuk di sini janjek liar Tempat beres, semua beres. Keculai en a er a es u em be er, Narasumber. Entah karena mereka tau tak akan kami bayar atau emang apa. Semua minta ganti jadwal. Ada yang minta ganti hari, ada yang minta ganti jam, ada yang minta pindah dari siang ke malam hari. Ada yang ini itu. Termasuk permintaan semacam penyediaan liquid C…… D…. (LCD) atau kurang lebih maksudnya “tolong sediakan projector dan screen”, Semua bisa dilalui dengan selamat sampai tujuan, meski ini harus meminta tumbal (mis****. Capek dll.) dari sebagian panitia. Satu hal yang terlupa, aku lupa sms kamu, lupa mengingatkan kamu untuk makan dan mandi #3 On Fire Berita acara Lakmud dimulai tanggal 4 januari 2013 Pembukaan dilaksanakan setelah shalat jumat Dibuka oleh Mr. Khozin haris (beberapa menit sebelum waktu shalat jumat, terjadilah percakapan antara seorang anak manusia dengan FB nya “hari jumat, tidak usah jumatan tapi punya pahala yang sama atau lebih dengan shalat jumat ada ga ya??” kalimat yang tertulis pada wall FB. ====== tertidur dan bermimpi bertemu Rasul. Titik – sebuah jawaban yang juga dia praktikkan) #4__ Dial Log In Bandung Bondowoso bisa merubah batu dan sebidang tanah menjadi komplek Candi Sewu dalam semalam. Itulah Bandung Bondowoso, sorang satria yang namanya kini dijadikan nama daerah, Bandung yang terletak di Jawa Barat. Kota sejuk dengan kekayaan para gadisnya yang cantik. Sedangkan Bondowoso sebuah kabupaten yang terletak di timur Jawa dengan mayoritas tanaman singkong yang merajai wilayahnya. Terkenal sebagai penghasil tape yang manis. Mirip gadis Manis: Tape Manis Sedangkan kami, panitia tertantang untuk merubah ruang kuliah dlam waktu setengah jam untuk disulap menjadi tempat dialog. Tantangan terbesar adalah menata meja ukuran 3x2 sebanyak 7 buah menjadi sebuah pentas. Akhirnya kami bertiga menata panggung akbar tersebut, Junior 1 dan junior 2 menmaniku (nama sengaja disembunyikan karena menyangkut martabat manusia). Tak sempat terpikir apalagi diharapkan, kedua junior kesurupan saat menata pentas. Tak terkecuali temannya kedua junior, bedanya dia tak begitu parah. Meski mereka kesurupan dan clometan tiada henti, namun mereka tetap bekerja menata tempat tersebut. Konon mahluk halus yang menyusup pada sukma mereka berasal dari luar daerah. Bukan dari Banyuwangi, itu artinya ini adalah ulah mahluk halus iseng bukan hasil niat buruk tetangga yang mungkin terganggu acara kita. Dugaan mahluk halus dari luar kota itu semakin terasa benar saat dari mulut junior keluar kata-kata perkenalan secara bergantian. “ MASIH BERSAMA MO,,,, NA,,, TA” “SAMUDRA RECORD, HM JOMBANG, SAYA SI RAMBUT JANGUNG MEMPERSEMBAHKAN……*7^%$##2??><.,.,. ….” Ketika junior 1 berkata demikian, aku sudah tersadar. Aku bisa meraba-raba dalam pikiranku. Jin yang masuk dalam diri kami adalah setan dari jombang, rambutnya panjang sebesar jagung dan berwarna kuning seperti jagung. Ngeri juga sebenarnya. Namun tiba-tiba dugaanku sedikit berubah. Masa’ iya ada mahlus halus bisa berbahasa inggris atau bahkan berasal dari sana. Tiba-tiba junior 2 sambil agak membungkuk dan berekpresi seperti orang yang mau bersin dia ngomong tidak jelas “YONG JENERASEN OP MUSIK. DE BESSSSSSS, DE BESSS DANGDUT !!!”, seketika aku membaca surat-surat pendek yang aku hapal sebanyak mungkin. Ternyata dan ternyata, perewangan MC Dangdut Koplo telah menguasai segenap jiwa raga kami. Music…….!! bersambung

Tidak ada komentar: