Laman

Selasa, 10 Mei 2011

Camp-US # 1, dudu Orange County



Inilah adat istiadat yang terjadi pada mahasiswa, setidaknya pada diriku. Semester pertama, sangat aktif kuliah, cenderung berlebihan, kalu dosen bahasa Indonesia menyuruh membuat sebuah kalimat dengan satu kata dasar, maka yang tercipta adalah sebongkah paragraph dengan segala alasan-lasan yang meringankan hasil karya itu untuk dilempar ke tempat sampah, jadilah KARANGAN ARGUMENTASI yang ditangisi. bahkan dalam urusan absensi, dalam seminggu kadang datang delapan hari. (Akh, ini Hiperbola bahasa aja rekkkk, )

Kawan-kawan berikut ini cuplikan kronik yang aku alami selama 6 semester, memang ada niatan narsis pamer masa silam, tapi aku niatkan untuk membantu kawan2- ya mbok menowo ada yang mau mempelajari sosiologis dan antropologis mahasiswa lewat kisah berikut ini, heheee

Semester 1 - 2.
Kuliah sangat semangat, chauvinis begitu subur tumbuh dalam diriku. Mengakar kuat, serabut sekaligus tunggang. Pada masa-masa floating seperti ini sensor yang terintregasi dengan pancaindera adalah yang negative, dengan demikian jika ada sepuluh mahasiswa yang berbaris di depanku maka hanya ada 1 yang baik( dengan selama sinonimnya), 9 selebihnya jelek( dengan segala sinonimnya). Bahkan kadang2 dari sepuluh yang ada sebelas diantaranya jelek (including m*s**f). belum para dosennya, hahaaaaaa
Mobilitas tinggi, semanagat ikutan kegiatan apa aja, ga dibayar bahkan kalu harus membayar pun mau. Dan bahkan pernah suatu kali aku didudukkan(disidang) oleh seorang yang lebih gedi namun tak lebih gede dariku, gara-garanya aku telah mengikuti rangkaian acara yang katanya itu diadakan oleh ras di luar mereka, mereka bahkan mencurigai aku telah menjadi korban ujicoba Mesin Pengubah Keyakinan, gek opo………. Kui. Dan perundingan damai menjadi akhir atas peristiwa tersebut.

Saat menerima KHS (Kwitansi Hasil Sontekan) angka ganjil di atas 1 masih terlihat pada kolom jumlahnya. Dan pertumbuhan nilai itu ternyata tidak sesubur tanaman BF (black feels) yang tumbuh dalam diriku, bersamaan dengan langkanya pupuk di pasaran.

Semester berikutnya dia layu, bahkan hampir gugur


Semester 3 - 4,
Pesan-pesan moral dosen selama 12 bulan(dipotong hari libur + bolos yang disebabkan oleh aku dan dosen) yang dengan susah payah masuk ke dalam otak dan hatiku, akhirnya ada juga yang mengendap, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit (harusnya menjadi gunugng ya,,,,,)

Pernah dapat peran ikut berpartisipasi dalam gawe pemerintah [lihat catatan pemilukada banyuwangi under cover] itu pun Jan Huh Huaduch Pollllllll Poko-e.
Sampai2 berefek pada kegiatan kampus maupun kegiatan kanan-kirinya kampus, jarang ikut kuliah, kuliah selalu (paling tidak) 20 menit terlambat masuk, alhasil Grand 97 selalu terparkir selalu paling pojok mbouri dewe. Kadang ga dapat kursi di dalam ruang kuliah itu agak sering. Dan parahnya kalu sudah begini saat nekat ambil kursi di rang tertentu pasti dapat teriakan dari mahasiswi yang mendadak dangdut jadi pemandu sorak dengan teriakan “HUUUUU……!!”
Ga apa-apalah, tambane ga kelakon jadi pemain basket, heheheee.
Dan yang lebih sering keluar meninggalkan kuliah setengah jam sebelum lonceng berdenting usai. Tau ga apa efeknya….??? Akhirnya aku ga pati kenal arek2 angkatan terbaru, pol2e kenal anak kelas sebelah itu pun satu prodi, OMG!!!!!!!!!., walehhhhhhh ruh wajae arek2 hahaaa, dan…

Juga, Saat kawan-kawan rame bisa latihan demo di depan kantor-kantor aparatur Negara, aku ga bisa ikutan kawan, bechhh. Padahal ini ajang pencitraan sekaligus menjadi semacam INISIASI-setidaknya ini menurut mereka. Mau bagaimana lagi rek, hati besar maunya ikutan, namun apa daya, tanggungjawab telah menungguku. Meski hanya duduk tetapi apa yang aku lakukan di saat bersamaan itu jelas betul konsekwensinya jika harus aku tinggalkan dan bergabung dengan kalian untuk (paling tidak ada >100 orang tua dan sekitar 9000 orang akan marah2 jika saat-saat itu harus aku tinggalkan untuk demo-yang jika manajemennya ga bagus malah berefek anti nilai terhadap para demostrasiyyin, heheeeeee).

Dan yang lebih mengerikan meski sering berdiskusai di rumah beberapa dosen justru pada matakuliah yang mereka ampu itulah nilaiku berlabeh 5 huruf LAGAG

Semester 5 – sekarang

Akhirnya, siuman dari Junkis yang lumayan lama, lamanya sama dengan persamaan berikut 3-4 semester= 12 bulan = 1 tahun, maka x adalah?.

……. Kui suwi lo rek……….

Kini aku mulai rajin kuliah lagi, berangkat lebih awal, berusaha sebetah mungkin berada di dalam ruang kuliah, namun aku tetap ga bisa ngilangin terlambat masuk kuliah, ya gimana lagi. Masuk kuliah harus nunngu jawaban sms “ada kuliah ga?”, setelah itu nunggu lagi jawaban “di ruang berapa?”, belum lagi termakan waktu mencari koordinat ruangan itu berada. Bahkan saking tidak hapalnya dengan navigasi di kampus, selama 1 tahun aku baru tidak tahu kalu disamping ruang kuliah lantai II yang barat terdapat urinoir disana, padahal setiap kali istrahat aku selalu membaca buku sambil duduk2 persis di sebelah ruang “Praktek Ikhlas” tersebut.


…………. Akhir adalah awal yang baru
Kenapa Orang-orang berkata ungu juga jingga,
Padahal mereka terpisah hijau, biru, nila.

S’nJ
BC, 43 minutes from cruise from the peak of monday